t'lah habis kataku dan lenyap akalku tuk mengatakan padamu bahwa kita adalah berbeda!
santunku berkata...
tak sanggup ku membuatmu galau tuk menolak jemarimu...
tak sanggup ku membuatmu galau tuk menolak jemarimu...
karena t'lah ku kecap pahitnya galau itu...
akalku menjawab... salahkah ku belajar mencintaimu....
mengangguk....
meraih tanganmu yang t'lah sedia menggenggam jemariku kunikmati kasih sayangmu...
kau menggenggam tanganku tuk berjalan menuju puncak yang kita tuju...
kurasakan desahan nafasmu disaat kau mengatakan ''i love u''...
walau hatiku selalu mencoba tuk melupakanmu
walau tatapan orang tak mendukungku
walau perkataan orang mengirisku
tapi ku setia disampingmu hingga erat kugenggam tanganmu sampai ku sunggup mengatakan ''i love u too''
menerimamu apa adanya...
mengikuti perbedaan itu...
menyanyangimu dengan rasa yang ku punya seutuhnya....
tapi setelah ku jauh oleh jarak
tatapanmu mulai beranjak dari tubuhku
jemarimu enggan tuk menggenggamku lagi sambil mulutmu berkata....
“disinilah puncaknya, hanya sampai dsini....”
emosiku menjawab dimana jawaban itu saat ku belum mencintaimu
dimana akalmu dulu saat ku mengatakan bahwa kita berbeda....
mengapa disaat ku t'lah jatuh di hatimu, akalmu mulai menyadarinya?
bukankah perbedaan itu masih tetap sama sampai saat ini?
tapi mengapa baru kini kau sadari?
sia-sia usahaku untuk belajar mencintaimu....
karena kini kau memaksaku untuk belajar melenyapkan rasa itu....
tapi akhirnya kubersyukur mengenalmu....
karena kau mengajakku untuk belajar mencintaimu dan belajar untuk menghilangkan rasa cinta itu.....
dan sudah kulakukan itu dengan tuntas....
itu demi kita......
mengikuti perbedaan itu...
menyanyangimu dengan rasa yang ku punya seutuhnya....
tapi setelah ku jauh oleh jarak
tatapanmu mulai beranjak dari tubuhku
jemarimu enggan tuk menggenggamku lagi sambil mulutmu berkata....
“disinilah puncaknya, hanya sampai dsini....”
emosiku menjawab dimana jawaban itu saat ku belum mencintaimu
dimana akalmu dulu saat ku mengatakan bahwa kita berbeda....
mengapa disaat ku t'lah jatuh di hatimu, akalmu mulai menyadarinya?
bukankah perbedaan itu masih tetap sama sampai saat ini?
tapi mengapa baru kini kau sadari?
sia-sia usahaku untuk belajar mencintaimu....
karena kini kau memaksaku untuk belajar melenyapkan rasa itu....
tapi akhirnya kubersyukur mengenalmu....
karena kau mengajakku untuk belajar mencintaimu dan belajar untuk menghilangkan rasa cinta itu.....
dan sudah kulakukan itu dengan tuntas....
itu demi kita......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar